Konflik dengan pasangan adalah hal yang wajar dalam hubungan percintaan. Banyak penyebab pertengkaran yang masuk akal dan yang tidak masuk akal. Mulai dari lampu yang mati, pasta gigi, kelupaaan, sampai dengan uang belanja. Konflik bisa memperkaya hubungan namun seringkali membentuk jurang pemisahan yang ujung-ujungnya berakir pada putus cinta sampai perceraian. Dampak konflik memang merusak. Mencari penyebabnya dan memahami anatomi konflik adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungan percintaan. Lebih jauh lagi, cara ini akan membuat perjalanan cinta kita lebih indah, berwarna, dan tentu saja bermakna. Mari kita menyelaminya !
ANALOGI KONFLIK ATAU PERTENGAKARAN PASANGAN
Pria dan wanita lazimnya bertengkar mengenai uang, seks, keputusan, jadwal, nilai-nilai, mendidik anak, dan tanggungjawab rumah tangga. Tapi pembicaraan dan perundingan ini bisa menjadi pertengkaran menyakitkan karena satu alasan : kita tidak merasa dicintai. Perasaan sakit muncul karena merasa tidak dicintai, dan orang yang mengalami sakit hati sulit untuk bersikap mencintai. Mari kita tinjau pola dasar pertengkaran ini :
Contoh lainnya, pria barangkali berusaha menyelesaikan kekecewaan wanita dengan mengatakan, "Ah, itu bukan masalah besar." Kemudian ia memberikan pemecahan praktis untuk kesulitan tersebut, dengan harapan istrinya akan merasa lega dan bahagia. Pria tidak memahami bahwa wanita merasa diremehkan dan tidak didukung. Wanita tidak dapat menghargai pemecahan dari pria, sampai pria mengiyakan kebutuhannya untuk marah. Ini adalah kebenaran dalam hubungan pria-wanita !
Contoh paling umum adalah saat pria membuat marah wanita. Sesuai nalurinya, ia ingin membuat si wanita merasa lebih enak dengan menjelaskan mengapa dia seharusnya tidak marah. Dengan yakin pria menjelaskan bahwa ia mempunyai alasan yang sangat rasional, logis, dan baik untuk tindakannya. Ia tidak mempunayi bayangan bahwa sikap ini membuat wanita merasa seolah-olah ia tidak berhak marah. Saat pria menjelaskan sikapnya, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasan-perasaannya.
Umumnya wanita secara tidak sengaja memulai pertengkaran dengan tidak secara lugas menyampaikan perasaan-perasaan mereka.Bukannya secara langsung mengungkapkan rasa tak suka atau kekecewaannya, wanita mengajukan pertanyaan retroris dan secara tak sadar (atau secara sadar) menyampaikan pesan penolakan. Meski terkadang bukan ini pesan yang ingin disampaikannya, pada umumnya itulah kesan yang diterima pria. Misalnya, jika pria terlambat, si wanita merasa "Aku tak suka menunggu kalau kau terlambat" atau "Aku khawatir ada apa-apa denganmu."
Ketika si pria tiba, bukannya langsung menyampaikan perasaan - perasaannya, si wanita mengajukan pertanyaan retoris sepert "Mengapa kau begitu terlambat ?" atau "Aku mesti bagaimana kalau kau begitu terlambat ?" atau "Mengapa kau tidak menelepon ?"
Tentunya bertanya "Mengapa katu tidak menelepon ?" boleh-boleh saja kalau anda dengan tulus mencari alasan yang sah. Tapi bila wanita marah, nada suaranya seringkali mengungkapkan bahwa ia tidak mencari jawaban yang sah, melainkan menegaskan bahwa tak ada alasan yang dapat diterimanya atas keterlambatan itu.
Mendengar pertanyaan seperti "Kenapa kau begitu terlambat ? " atau "Kenapa tidak menelepon ?", pria bukannya mendengarkan perasaan - perasaan wanita itu, melainkan mendengar penolakannya. Ia merasa si wanita ingin ikut campur menolongnya agar lebih bertanggungjawab. Ia merasa diserang dan menjadi defensi. Wanita tidak mempunyai bayangan betapa menyakitkan penolakannya itu bagi pria. Kaum wanita biasanya tidak menyadari akan hal ini. Kalaupun melakukannya, mereka merasa tindakan ini benar. Alasan ketidakpekaan ini adalah wanita tidak menyadari betapa penting penerimaannya bagi pria.
Salah satu alasan mengapa pada tahap awal pacaran begitu berhasil adalah : Pria masih dalam kemurahan hati wanita. Ia masih merupakan ksatria dengan baju zirah berkilauan. Pria menerima persetujuan wanita dan, karenanya semangatnya tinggi. Tapi begitu pria mulai mengecewakan wanita, ia langsung jatuh. Ia kehilangan persetujuan dari wanita. Secara mendadak ia dibuang dan dikucilkan. Pria dapat mengatasi kekecewaan wanita, tapi tidak dapat mengatasi penolakan oleh wanita. Wanita umumnya menginterogasi pria mengenai tingkah lakunya dengan nada tidak setuju. Mereka melakukan ini karena mereka pikir hal tersebut akan membuatnya jera. Padahal tidak demikian halnya. Ini malah akan menciptakan rasa takut dan kebencian. dan lambat laun pria semakin tidak bersemangat !
CARA MENGATASI PERTENGKARAN
Konflik pasangan bukan saja melukai perasaan, tapi juga melukai hubungan. Sebagaimana komunikasi merupakan unsur yang paling penting dalam suatu hubungan, pertengkaran dapat merupakan unsur yang paling merusak, sebab semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin mudah kita melukai dan dilukai. Dua orang yang tidak terlibat secara seksual jauh lebih mudah menjaga jarak dan bersikap objektif sewaktu bertengkar atau berdebat. Tapi bila pasangan yang terlibat secara emosional, dan terutama secara seksual, bertengkar, segalanya bisa dengan mudah diartikan sebagai serangan pribadi.
Pedoman utama : Jangan pernah bertengkar ! Bicarakan pro dan kontra segala sesuatu. Rundingkan apa yang anda kehendaki, tapi jangan bertengkar. Anda bisa bersikap jujur, terbuka, dan bahkan mengungkapkan perasaan - perasaan negatif tanpa perlu menabur benih konfilk.
Ada pasangan yang bertengkar sepanjang waktu, dan lama - kelamaan cinta merak mati. Ada pula pasangan yang menekan perasaan - perasaan mereka yang sesungguhnya untuk mencegah perselisihan dan pertengkaran. Karena terbiasa menekan perasaan, mereka juga kehilangan kontak dengan perasaan - perasaan cinta. Pasangan yang satu menjalankan perang terbuka, sedangkan pasangan lainnya menjalankan perang dingin.
Yang tebaik adalah menemukan keseimbangan antara dua ekstrem itu. Dengan mengingat bahwa pria dan wanita berbeda serta dengan mengembankan keterampilan berkomunikasi yang lebih baik, kita bisa menghindari pertengkaran tanpa menekan perasaan - perasaan negatif dan ide-ide serta hasrat-hasrat yang bertentangan.
Saat wanita menyampaikan perasaan - perasaan kecewa, frustasi, atau keresahannya, setiap sel di dalam tubuh pria secara naluri menanggapi dengan sederet penjelasan dan pembenaran yang dirancang untuk menghilangkan perasaan - perasaan marah wanita itu. Pria tak pernah bermaksud memperburuk masalahnya. Kecenderungannya mengabaikan perasaaan hanya merupakan naluri laki-lakinya. Saat anda menjelaskan sikap anda, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasaan - perasaanya. Ubah pendekatan ini dengan menunda penjelasan anda dan memulai mendengarkan dengan penuh pengertian.. Perubahan pendekatan ini memerlukan latihan, tapi bisa dilakukan. Setelah anda mulai menaruh perhatian terhadap perasaaan - perasaan wanita, wanita pun merasa didukung dan kitapun terhindar dari pertengkaran tanpa sebab.
Kaum pria jarang mengatakan " Aku minta maaf " sebab baginya kalimat itu berarti mereka telah melakukan kesalahan dan mengaku bersalah. Meminta maaf adalah hal yang tabu bagi pria dan menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki. Namun tiga kata ini adalah kalimat sakti yang bisa menyelesaikan masalah pertengkaran dalam sekejab ! Pria boleh beralasan harga dirinya terlalu tinggi untuk meminta maaf, tetapi jauh lebih mahal nilai sebuah hubungan yang penuh kasih sayang dan cinta. Jika tiga buah kata ini begitu ajaib untuk memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak, seharusnya anda mengucapkannya ! Anda tidak akan kehilangan harga diri di mata wanita anda, sebaliknya anda malahan mendapatkan curahan kasih yang lebih besar dari sebelum-sebelumnya.
Salah satu cara wanita tanpa sadar menyampaikan penolakannya adalah dengan mata dan nada suara. Kata-kata yang dipilihnya barangkali penuh cinta, tapi pandangan dan nada suaranya dapat melukai pria. Akibatnya pria menunjukkan reaksi defensif agar si wanita merasa bersalah. Pria mengabaikannya dan membenarkan dirinya sendiri.
Pria paling mudah memulai pertengkaran kalau mereka melakukan kesalahan atau membuat marah wanita yang dicintainya. Bila pria mengecewakan wanita, ia ingin menjelaskan kepada si wanita mengapa dia seharusnya tidak menjadi marah. Pria mengira alasan-alasannya bisa membuat wanita itu merasa lebih baik. Ia tidak tahu bahwa wanita yang sedang marah sangat perlu didengarkan dan di-iya-kan.
KESIMPULAN
Bukan apa yang kita katakan yang menyakitkan, melainkan bagaimana kita mengatakannya. Jika pria merasa ditantang, perhatiannya terpusat pada sikap merasa dirinya benar, dan ia lupa bersikap menyayangi. Secara otomatis kemampuannya berkomunikasi dengan nada meyakinkan, penuh hormat, dan penuh cinta akan menurun. Ia tidak sadar betapa tidak bersahabat suaranya atau betapa pedihnya ini bagi pasangannya.
Untuk mencegah pertengkaran, kita harus ingat bahwa pasangan kita tidak keberatan pada apa yang kita katakan, melainkan terhadap cara kita mengatakannya. Dibutuhkan dua orang untuk bertengkar, tapi hanya perlu satu orang untuk menghentikan pertengkaran. Cara terbaik menghentikan konflik adalah dengan berhenti sewaktu baru mulai. Belajarlah merasakan apakah perdebatan sudah berubah menjadi sebuah pertengkaran. Berhentilah berbicara dan beristirahatlah. Waktu jeda memungkinkan kita untuk mendinginkan kepala, menyembuhkan luka-luka, dan memusatkan diri kita sendiri sebelum berusaha untuk berkomunikasi lagi !
ANALOGI KONFLIK ATAU PERTENGAKARAN PASANGAN
Pria dan wanita lazimnya bertengkar mengenai uang, seks, keputusan, jadwal, nilai-nilai, mendidik anak, dan tanggungjawab rumah tangga. Tapi pembicaraan dan perundingan ini bisa menjadi pertengkaran menyakitkan karena satu alasan : kita tidak merasa dicintai. Perasaan sakit muncul karena merasa tidak dicintai, dan orang yang mengalami sakit hati sulit untuk bersikap mencintai. Mari kita tinjau pola dasar pertengkaran ini :
- Wanita mengungkapkan perasaan - perasaan kecewanya mengenai "XYZ"
- Pria menjelaskan mengapa si wanita seharusnya tidak marah mengenai "XYZ"
- Wanita merasa diremehkan dan menjadi lebih marah. (Wanita sekarang lebih marah mengenai diremehkan daripada tentang "XYZ")
- Pria merasakan ketidaksetujuan si wanita dan menjadi marah. Pria menyalahkan wanita karena membuatnya marah dan mengharapkan permintaan maaf untuk berdamai.
- Wanita minta maaf dan bertanya-tanya apa yang terjadi, atau ia menjadi lebih marah dan pertengkaran itu berkobar menjadi pertempuran hidup atau mati.
Contoh lainnya, pria barangkali berusaha menyelesaikan kekecewaan wanita dengan mengatakan, "Ah, itu bukan masalah besar." Kemudian ia memberikan pemecahan praktis untuk kesulitan tersebut, dengan harapan istrinya akan merasa lega dan bahagia. Pria tidak memahami bahwa wanita merasa diremehkan dan tidak didukung. Wanita tidak dapat menghargai pemecahan dari pria, sampai pria mengiyakan kebutuhannya untuk marah. Ini adalah kebenaran dalam hubungan pria-wanita !
Contoh paling umum adalah saat pria membuat marah wanita. Sesuai nalurinya, ia ingin membuat si wanita merasa lebih enak dengan menjelaskan mengapa dia seharusnya tidak marah. Dengan yakin pria menjelaskan bahwa ia mempunyai alasan yang sangat rasional, logis, dan baik untuk tindakannya. Ia tidak mempunayi bayangan bahwa sikap ini membuat wanita merasa seolah-olah ia tidak berhak marah. Saat pria menjelaskan sikapnya, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasan-perasaannya.
Umumnya wanita secara tidak sengaja memulai pertengkaran dengan tidak secara lugas menyampaikan perasaan-perasaan mereka.Bukannya secara langsung mengungkapkan rasa tak suka atau kekecewaannya, wanita mengajukan pertanyaan retroris dan secara tak sadar (atau secara sadar) menyampaikan pesan penolakan. Meski terkadang bukan ini pesan yang ingin disampaikannya, pada umumnya itulah kesan yang diterima pria. Misalnya, jika pria terlambat, si wanita merasa "Aku tak suka menunggu kalau kau terlambat" atau "Aku khawatir ada apa-apa denganmu."
Ketika si pria tiba, bukannya langsung menyampaikan perasaan - perasaannya, si wanita mengajukan pertanyaan retoris sepert "Mengapa kau begitu terlambat ?" atau "Aku mesti bagaimana kalau kau begitu terlambat ?" atau "Mengapa kau tidak menelepon ?"
Tentunya bertanya "Mengapa katu tidak menelepon ?" boleh-boleh saja kalau anda dengan tulus mencari alasan yang sah. Tapi bila wanita marah, nada suaranya seringkali mengungkapkan bahwa ia tidak mencari jawaban yang sah, melainkan menegaskan bahwa tak ada alasan yang dapat diterimanya atas keterlambatan itu.
Mendengar pertanyaan seperti "Kenapa kau begitu terlambat ? " atau "Kenapa tidak menelepon ?", pria bukannya mendengarkan perasaan - perasaan wanita itu, melainkan mendengar penolakannya. Ia merasa si wanita ingin ikut campur menolongnya agar lebih bertanggungjawab. Ia merasa diserang dan menjadi defensi. Wanita tidak mempunyai bayangan betapa menyakitkan penolakannya itu bagi pria. Kaum wanita biasanya tidak menyadari akan hal ini. Kalaupun melakukannya, mereka merasa tindakan ini benar. Alasan ketidakpekaan ini adalah wanita tidak menyadari betapa penting penerimaannya bagi pria.
Salah satu alasan mengapa pada tahap awal pacaran begitu berhasil adalah : Pria masih dalam kemurahan hati wanita. Ia masih merupakan ksatria dengan baju zirah berkilauan. Pria menerima persetujuan wanita dan, karenanya semangatnya tinggi. Tapi begitu pria mulai mengecewakan wanita, ia langsung jatuh. Ia kehilangan persetujuan dari wanita. Secara mendadak ia dibuang dan dikucilkan. Pria dapat mengatasi kekecewaan wanita, tapi tidak dapat mengatasi penolakan oleh wanita. Wanita umumnya menginterogasi pria mengenai tingkah lakunya dengan nada tidak setuju. Mereka melakukan ini karena mereka pikir hal tersebut akan membuatnya jera. Padahal tidak demikian halnya. Ini malah akan menciptakan rasa takut dan kebencian. dan lambat laun pria semakin tidak bersemangat !
CARA MENGATASI PERTENGKARAN
Konflik pasangan bukan saja melukai perasaan, tapi juga melukai hubungan. Sebagaimana komunikasi merupakan unsur yang paling penting dalam suatu hubungan, pertengkaran dapat merupakan unsur yang paling merusak, sebab semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin mudah kita melukai dan dilukai. Dua orang yang tidak terlibat secara seksual jauh lebih mudah menjaga jarak dan bersikap objektif sewaktu bertengkar atau berdebat. Tapi bila pasangan yang terlibat secara emosional, dan terutama secara seksual, bertengkar, segalanya bisa dengan mudah diartikan sebagai serangan pribadi.
Pedoman utama : Jangan pernah bertengkar ! Bicarakan pro dan kontra segala sesuatu. Rundingkan apa yang anda kehendaki, tapi jangan bertengkar. Anda bisa bersikap jujur, terbuka, dan bahkan mengungkapkan perasaan - perasaan negatif tanpa perlu menabur benih konfilk.
Ada pasangan yang bertengkar sepanjang waktu, dan lama - kelamaan cinta merak mati. Ada pula pasangan yang menekan perasaan - perasaan mereka yang sesungguhnya untuk mencegah perselisihan dan pertengkaran. Karena terbiasa menekan perasaan, mereka juga kehilangan kontak dengan perasaan - perasaan cinta. Pasangan yang satu menjalankan perang terbuka, sedangkan pasangan lainnya menjalankan perang dingin.
Yang tebaik adalah menemukan keseimbangan antara dua ekstrem itu. Dengan mengingat bahwa pria dan wanita berbeda serta dengan mengembankan keterampilan berkomunikasi yang lebih baik, kita bisa menghindari pertengkaran tanpa menekan perasaan - perasaan negatif dan ide-ide serta hasrat-hasrat yang bertentangan.
Saat wanita menyampaikan perasaan - perasaan kecewa, frustasi, atau keresahannya, setiap sel di dalam tubuh pria secara naluri menanggapi dengan sederet penjelasan dan pembenaran yang dirancang untuk menghilangkan perasaan - perasaan marah wanita itu. Pria tak pernah bermaksud memperburuk masalahnya. Kecenderungannya mengabaikan perasaaan hanya merupakan naluri laki-lakinya. Saat anda menjelaskan sikap anda, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasaan - perasaanya. Ubah pendekatan ini dengan menunda penjelasan anda dan memulai mendengarkan dengan penuh pengertian.. Perubahan pendekatan ini memerlukan latihan, tapi bisa dilakukan. Setelah anda mulai menaruh perhatian terhadap perasaaan - perasaan wanita, wanita pun merasa didukung dan kitapun terhindar dari pertengkaran tanpa sebab.
Kaum pria jarang mengatakan " Aku minta maaf " sebab baginya kalimat itu berarti mereka telah melakukan kesalahan dan mengaku bersalah. Meminta maaf adalah hal yang tabu bagi pria dan menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki. Namun tiga kata ini adalah kalimat sakti yang bisa menyelesaikan masalah pertengkaran dalam sekejab ! Pria boleh beralasan harga dirinya terlalu tinggi untuk meminta maaf, tetapi jauh lebih mahal nilai sebuah hubungan yang penuh kasih sayang dan cinta. Jika tiga buah kata ini begitu ajaib untuk memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak, seharusnya anda mengucapkannya ! Anda tidak akan kehilangan harga diri di mata wanita anda, sebaliknya anda malahan mendapatkan curahan kasih yang lebih besar dari sebelum-sebelumnya.
Salah satu cara wanita tanpa sadar menyampaikan penolakannya adalah dengan mata dan nada suara. Kata-kata yang dipilihnya barangkali penuh cinta, tapi pandangan dan nada suaranya dapat melukai pria. Akibatnya pria menunjukkan reaksi defensif agar si wanita merasa bersalah. Pria mengabaikannya dan membenarkan dirinya sendiri.
Pria paling mudah memulai pertengkaran kalau mereka melakukan kesalahan atau membuat marah wanita yang dicintainya. Bila pria mengecewakan wanita, ia ingin menjelaskan kepada si wanita mengapa dia seharusnya tidak menjadi marah. Pria mengira alasan-alasannya bisa membuat wanita itu merasa lebih baik. Ia tidak tahu bahwa wanita yang sedang marah sangat perlu didengarkan dan di-iya-kan.
KESIMPULAN
Bukan apa yang kita katakan yang menyakitkan, melainkan bagaimana kita mengatakannya. Jika pria merasa ditantang, perhatiannya terpusat pada sikap merasa dirinya benar, dan ia lupa bersikap menyayangi. Secara otomatis kemampuannya berkomunikasi dengan nada meyakinkan, penuh hormat, dan penuh cinta akan menurun. Ia tidak sadar betapa tidak bersahabat suaranya atau betapa pedihnya ini bagi pasangannya.
Untuk mencegah pertengkaran, kita harus ingat bahwa pasangan kita tidak keberatan pada apa yang kita katakan, melainkan terhadap cara kita mengatakannya. Dibutuhkan dua orang untuk bertengkar, tapi hanya perlu satu orang untuk menghentikan pertengkaran. Cara terbaik menghentikan konflik adalah dengan berhenti sewaktu baru mulai. Belajarlah merasakan apakah perdebatan sudah berubah menjadi sebuah pertengkaran. Berhentilah berbicara dan beristirahatlah. Waktu jeda memungkinkan kita untuk mendinginkan kepala, menyembuhkan luka-luka, dan memusatkan diri kita sendiri sebelum berusaha untuk berkomunikasi lagi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar