Di beberapa media sosial dan blogger kini sibuk membicarakan fenomena
aneh dan menyeramkan yang terjadi di seluruh dunia dan diduga sebagai
tanda awal dari kiamat. Negara beriklim tropis dan panas mulai menerima
dampak akibat perubahan cuaca mendadak pada tahun ini dan sebagian
daerah seperti Mesir dan Vietnam turut tertutup salju tebal.
Perubahan magnet pada kerak bumi menyebabkan kutub utara bergerak dengan
lebih cepat ke arah Siberia untuk berada pada posisi 40 derajat.
Beberapa penelitian menemukan gerakan itu terjadi semakin cepat yaitu
pada jarak 42 km sebulan dan diperkirakan beranjak sebanyak 2 km dalam
sehari pada 2013.
Ia melintasi garis Khatulistiwa untuk berada pada posisi 40 derajat di selatan.
Jika kondisi itu terus terjadi, seluruh permukaan bumi mungkin akan
berubah seperti ditampilkan dalam film fiksi ilmiah berjudul '2012 '.
Yang paling mengejutkan dari fenomena ini jika benar-benar terjadi
adalah daerah Amerika Selatan terutama Brazil diduga akan menjadi Kutub
Utara sedangkan India menjadi Kutub Selatan. Bagaimana dengan nasib
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia Tenggara?
Kemungkina akan membeku dan berdiri sejajar dengan India, sekaligus
menempatkan garis Khatulistiwa berada di Antartika. Bayangkan, apa yang
akan terjadi setelah itu?.
Kota pesisir pantai bakal tenggelam dan Australia Barat terpercaya turut
mengalami nasib sama serta setengah negara mengalami waktu siang atau
malam lebih panjang.
Fenomena medan kutub bumi pembalik dikhawatirkan mengakibatkan bencana
alam lebih dahsyat seperti badai, gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Selain itu, ia juga akan berdampak besar pada ekosistem dan migrasi
hewan yang selama ini tergantung pada perubahan musim dan iklim di suatu
daerah.
Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena
badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan
gelombang elektromagnetik dari luar angkasa. Medan magnet bumi juga akan
menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar
kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik
dari luar angkasa.
Pergerakan kutub memang sedang terjadi dan dapat dilihat melalui
kejadian bencana alam yang diduga berasal dari pemanasan global dan
perubahan iklim secara dramatis sejak akhir-akhir ini.
Berbagai teori diungkapkan menyebabkan ilmuwan memperkirakan medan
magnet akan pembalik dalam waktu dua tahun lagi berdasarkan pergerakan
kutub yang semakin laju.
Apakah kondisi itu akan terjadi atau itu hanya sebuah lagi spekulasi
seperti ramalan kiamat 2012 yang digembar-gemborkan pada tahun lalu?
Kondisi cuaca tidak menentu dan bencana alam semakin sering terjadi
akhir-akhir ini diyakini memiliki kaitan dengan perubahan kemiringan
sumbu bumi.
Selain itu, pemanasan global juga dikatakan turut mengubah lokasi geografis kutub bumi menurut penelitian
Geophysical Research Letters.
Laporan peneliti Universitas Texas, Austin mengungkapkan, pencairan
gunung es semakin meningkat di Greenland menyebabkan posisi Kutub Utara
berubah beberapa sentimeter pada setiap tahun sejak 2005.
Dimaklumi, mulai 1982 hingga 2005, kutub tersebut berubah secara
perlahan dari tenggara ke bagian utara Labrador, Kanada pada jarak
sekitar 2 milliarcsecond atau 6 sentimeter per tahun.
Sejak 2005, kutub mulai berubah haluan dan bergerak ke arah timur
Greenland pada jarak lebih 7 miliarsecond setahun. Kelompok ilmuwan
telah lama mengetahui bahwa lokasi kutub bumi tidak tetap dan juga
menjadi penyebab musim menjadi tidak menentu seperti yang terjadi pada
saat ini.
Selain itu, pencairan es juga menjadi penyebab utama tingkat air
meningkat ke lebih 90 persen akibat dari pergeseran kutub pada 2005.
Pada 2011, medan magnet bumi dilaporkan beranjak pada jarak 64 kilometer
per tahun, dan ilmuwan digambarkan sebagai fenomena normal yang terjadi
sekali pada setiap 100.000 tahun.
Kondisi itu menyebabkan arah kompas berubah dan mungkin tidak lagi ke
arah Kutub Utara mengikuti kutub kini telah beranjak dari utara Kanada
mendekati ke Rusia.
Menurut Conall Maret Niocaill, seorang ilmuwan di Universitas Oxford,
medan magnet bumi melemah dan ia telah beranjak lebih 1.500 km sejak
berabad lalu.
"Kekuatan medan magnet Kutub Utara menurun 10 persen sejak 150 tahun lalu.
"Setiap 250.000 tahun sekali, medan magnet ini akan berubah arah ke
selatan dan fenomena tersebut terpercaya kali terakhir terjadi sekitar
800.000 tahun lalu yaitu sebelum keberadaan manusia," katanya lagi.
Sampai sekarang, ilmuwan gagal menemukan jawaban bagaimana fenomena inversi medan magnet itu terjadi.
Waktu lebih singkat
Ahli geofisika NASA, Richard Gross mengungkapkan, tingkat rotasi bumi
menjadi lebih cepat sekitar 1,8 mikrodetik akibat gempa berkekuatan 9,0
skala Richter yang melanda Jepang pada 2011.
"Gempa kelima terkuat di dunia sejak 1900 itu juga menyebabkan waktu
sehari yang seharusnya setara 24 jam menjadi lebih singkat tanpa
disadari masyarakat," katanya.
Dimaklumi, getaran dahsyat tersebut mengakibatkan kepulauan Honshu
beranjak sampai 2,4 meter dengan pembentukan rekahan di bawah dasar laut
sepanjang ratusan kilometer selain sumbu bumi berubah pada jarak hampir
10 cm.
Ahli Geofisika Pusat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kenneth
Hudnut menginformasikan, peta dari Lembaga Informasi Geospatial (GSI)
menunjukkan ada pola transisi melibatkan area yang besar setelah gempa
terjadi.
Arah Perputaran Aliran Sungai Amazon
Orang-orang mengatakan : Aliran suatu sungai selalu mengarah ke timur.
Sebenarnya sejumlah sungai besar di dunia, pada kenyataannya memang
mengalir ke arah timur.
Termasuk sungai terbesar di dunia, Sungai Amazon, di Amerika Selatan.
Berdasarkan laporan BBC pada tanggal 24 Oktober 2006, dulunya aliran
sungai Amazon ini pernah mengarah kearah barat, bukannya mengarah ke
timur seperti sekarang ini.
Para peneliti dari University of North Carolina (UNC) berhasil
menyimpulkan suatu temuan dari hasil penelitian terhadap lapisan batu di
Sungai Amazon. Mereka masih belum dapat memastikan waktu yang tepat
kapan berubahnya arah aliran sungai ini, perkiraan mereka adalah sekitar
65 juta tahun silam, atau mungkin juga lebih lama lagi. Sebelum itu,
arah aliran Sungai Amazon mengarah ke barat.
Jika terus seperti ini, maka kita sebagai umat manusia akan menghadapi masa depan yang suram.
Sumber