
Di
DALAM tubuh Parlindungan Lubis, tidak setetes pun mengalir darah
Yahudi. Dia Batak tulen dari Mandailing. Namun kenyataannya, dia harus
mendekam selama lima tahun di kamp konsentrasi NAZI , dan masih
beruntung bisa keluar dari tempat penyiksaan dan pembantaian yang
sadis tiada tandingannya itu. Lubis mengisahkan pengalamannya yang
luar biasa itu dalam sebuah otobiografi. Sudah agak lama beredar;
namun buku tersebut masih tetap aktual sampai sekarang.
Pasalnya, dialah
satu-satunya orang Indonesia yang mengalami langsung hari-hari
mencekam di kamp konsentrasi Nazi. Tempat pembantaian yang mengerikan
itu sengaja dibangun untuk mewujudkan impian gila Hitler, yaitu
memusnahkan etnis Yahudi,...