Newswire
BEIJING- Kiamat yang diramalkan terjadi pada 21 Desember 2012 berdasarkan habisnya kalender Suku Maya ini ternyata membuat kepanikan di China. Tidak hanya penduduk mulai terlihat menimbun bahan makanan, beberapa orang pun memutuskan berfoya-foya menikmati hidup sebelum kiamat tiba.
Seorang wanita di Nanjing, kota kaya di propinsi Jiangsu, China, menjual apartemennya yang bernilai US$482.000 atau sekitar Rp4,338 miliar dan meminjam uang sekitar Rp1,2 miliar. Dia juga mengambil tabungan uang keluarganya dan bahkan meminjam dari teman kerjanya.
Dia mengumpulkan uang tersebut untuk membantu anak-anak miskin sehingga mereka bisa menikmati hidup di hari-hari terakhir sebelum kiamat. Untungnya, seseorang mengetahui rencananya dan menghentikannya. Tapi, itu tidak menghentikan kepercayaannya. “Karena dunia akan segera berakhir dan kita semua kan hilang, untuk apa kita menyimpan uang dan properti kita?” katanya.
Tidak hanya kisah itu, seorang tukang kayu di Chongqing menghamburkan tabungan keluarganya sekitar Rp200 juta untuk makan mewah dan minum-minum. Dia melakukan ini sebelum istrinya melahirkan. Akhirnya, istrinya meninggalkannya.
Di propinsi Zhejiang, 2 sepupu berhenti dari pekerjaan mereka dan menjadi perampok. Mereka melakukan 12 kejahatan dan menghabiskan uang mereka dengan makan mewah dan minum-minum sebelum polisi menangkap mereka.
Ketika beberapa orang menyerah, sebagian lainnya justru bersiap menghadapi kiamat. Di xianjian, seorang pria menghabiskan sekitar Rp1 miliar untuk membangun bahtera (perahu besar) untuk menyelamatkan diri. (TravelersToday/ms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar