Terselip di sudut terpencil di Himalaya pada ketinggian 5.029 meter (16.500 kaki) di negara India Uttarakhand, Roopkund memegang misteri yang sangat menarik.
Lebih dikenal sebagai 'Danau Tengkorak' sejak penjaga taman nasional datang ke tempat ini dan menemukan sebuah kuburan massal berisi sekitar 300-600 kerangka.
Proses penanggalan karbon dilakukan pada kerangka-kerangka ini mengungkapkan bahwa kerangka-kerangka manusia ini mati sekitar abad ke-12 sampai 15.
Pada dasarnya, diasumsikan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh beberapa bentuk bencana alam seperti longsor, badai salju atau epidemi. Namun, kontroversi, masih berkembang hingga saat ini dikalangan penduduk lokal, antropolog dan sosiolog.
Kelompok pertama kemungkinan adalah pengrajin lokal atau porter, sementara yang termasuk kelompok kedua kemungkinan anggota dari klan yang sama dengan kelompok pertama.
Para ilmuwan dari London dan Hyderabad memeriksa tengkorak untuk mengetahui apakah kerangka-kerangka tersebut mengalami patah tulang, yang mereka anggap sebagai hasil dari hujan badai yang disertai bola bola es (hailstorm) secara tiba-tiba. Bola es yang terjadi disini volumenya luar biasa besar - rata-rata seukuran bola tenis.
Dan diperkirakan bahwa lebih dari sekali, longsor telah melanda Roopkund sejak kematian orang orang itu. Longsor inilah yang mengubur beberapa mayat ke dasar danau, dimana mayat-mayat tersebut masih ditemukan utuh, terawetkan di bawah es.
Sebuah prosesi yang terdiri dari seekor domba jantan bertanduk empat yang baru lahir dianggap sebagai titisan seorang Dewi diarak dari desa terdekat dan dibawa menuju Roopkund.
Apapun penyebab kematian mereka, tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan begitu banyak orang melakukan sebuah perjalanan yang jauh dan melelahkan berabad-abad lalu.
Sumber :
forum.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar