Tarot paling umum digunakan untuk meramal (Divination). Divination sendiri berasal dari bahasa latin "Divinare" yang berarti meramal. Dengan demikian, tarot digunakan sebagai sarana untuk lebih memahami diri sendiri dan menghimpun wawasan untuk masa depan.Tarot memberi petunjuk kepada penanya, tentang pertanyaan sederhana yang sifatnya praktis atau masalah yang lebih komplex. Tarot juga membantu melakukan identifikasi setiap rintangan yang dihadapi oleh penanya dan terhadap ragam sumber daya yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan.Bila penanya memilih kartu, artinya akan mereflesikan citra batin dirinya, yang dapat tercermin pada waktu pembacaan. Kadangkala dengan sangat mudah penanya mengakui apa yang di ungkap; pada waktu yanglain mungin akan menemukan untuk yang pertama kali sebuah aspek dan dirinya sendiri
Asal muasal kartu Tarot hingga kini masih menjadi misteri. Namun keberadan kartu Tarot ini telah ada di Italy pada abad ke 15. Bagi sebagian kaum spiritualist kartu ini dipergunakan sebagai media meditasi kotemplasi dan juga sebagai media divinasi/peramalan. Kartu Tarot merupakan sebuah medium yang juga memiliki fungsi selayaknya Peta Perjalanan Jiwa bagi para pengembara spiritual. Kartu Tarot berisi 78 kartu yang terdiri dari 22 kartu Arkana Mayor dan 56 kartu Arkana Minor.
Kartu Arkana Mayor merupakan kartu utama yang menyimbolkan perjalanan hidup kita menuju pencerahan. Kartu ini dimulai dari angka 0 yang digambarkan sebagai The Fool dan diakhiri dengan angka 21 digambarkan sebagai The World. Sedangkan kartu Arkana Minor terbagi menjadi 4 perlambang yakni: Pedang, Tongkat, Koin dan Cangkir. Setiap perlambang terdiri dari 4 kartu kerajaan (dayang, pangeran, ratu dan raja) dan sisanya berupa kartu angka-angka yang dimulai dari 1 (kartu As) hingga 10.
Sedangkan 4 lambang dalam Arkana minor tersebut menggambarkan: Lambang Pedang adalah kartu berunsur udara, menggambarkan ide dan pemikiran. Lambang Tongkat adalah kartu berunsur api, menggambarkan kreatifitas dan daya mencipta. Lambang Koin adalah kartu berunsur tanah, menggambarkan material dan segala sesuatu yang bersifat keduniawian. Lambang Cangkir adalah kartu yang berunsur air, menggambarkan emosi dan perasaan.
Tarot adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. 22 kartu disebut Arcana Mayor dan 56 kartu disebut Arcana Minor. Set Tarot yang paling populer adalah Tarot Rider-Waite-Smith yang diciptakan oleh A.E Waite dan ilustrator Pamela Colman Smith. Dokumen sejarah mengindikasikan bahwa Tarot berasal dari Italia. Sampai saat ini, permainan kartu Tarocchi masih sangat populer di Eropa.
Kartu Tarot
Kartu Tarot tersusun oleh 78 kartu yang terbagi dalam dua kelompok yaitu Major Arcana dan Minor Arcana. Tarot yang paling populer saat ini adalah Tarot versi Rider-Waite-Smith. 22 kartu yang tergolong dalam Arcana Mayor sering disebut sebagai kartu trump, yang berarti mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan kartu-kartu Arcana Minor.
Arcana Mayor
Berikut susunan kartu-kartu Arcana Mayor:
0 - The Fool (Si dungu) : Awal suatu frase, lompatan keyakinan,keterbukaan
I - The Magician (Pesulap) : Petunjuk, peluang baru, inisiatif, kreatif.
II - The High Priestess (or The Popess) (Kaisar Wanita) : Pengetahuan esoterik, intuisi, kebijaksanaan.
III - The Empress (Kaisar Wanita) : Kelimpahan, fertilitas, reseptivitas.
IV - The Emperor (Kaisar Pria) : Ambisi, otoritas, keberhasilan duniawi.
V - The Hierophant (or The Pope) (Orang suci) : Tujuan spiritual, penemuan, kebijaksanaan terdalam.
VI - The Lovers (Kekasih) : Pilihan ,pengorbanan, ujian hubungan.
VII - The Chariot (Kereta Perang): Konflik, perjuangan internal,potensi untuk penyelesaian.
VIII – Strength (Kekuatan) : Keberanian, kepercayaan diri, sumber daya terpendam.
IX - The Hermit (Pertapa) : Kesabaran, kesendirian, refleksi.
X - Wheel of Fortune (Roda Keberuntungan) : Awal & akhir, perubahan keadaan.
XI – Justice (Keadilan) : Keseimbangan, kebijaksanaan, kejujuran
XII - The Hanged Man (Orang di gantung) : Pengorbanan, transisi, transformasi, spiritual
XIII – Death (Kematian) : Akhir, kelahiran kembali, transformasi.
XIV – Temperance (Kesederhaan) : Kerja sama, kompromi, sikap tidak berlebihan.
XV - The Devil (Setan) : Frustasi, penghalang, rintangan rasa takut
XVI - The Tower (Menara) : Pergolakan, pembangunan kembali, tatanan baru.
XVII - The Star (Bintang) : Harapan, keberuntungan yang baik, kepercayaan pada masa depan yang lebih baik.
XVIII - The Moon (Bulan) : Ketidakpastian, fluktuasi, intuisi, ilusi.
XIX - The Sun (Matahari) : Energi, optimisme, kegembiraan, kepercayaan.
XX – Judgment (Keputusan) : Pahala, penyelesaian, kehidupan baru
XXI - The World (Dunia) : Keberhasilan, Prestasi, realisasi tujuan.
*Arcana Minor
56 kartu Arcana Minor sendiri tebagi menjadi 4 jenis kartu. Menurut tradisi Italia, jenis-jenis kartu tersebut adalah Pedang, Cawan, Tongkat, dan Koin. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kartu As, 2-10, dan kartu-kartu royal: Jack (disebut juga Page atau Knave), Knight (Ksatria), Queen dan King. Jumlah kartu tiap kelompok adalah 14 kartu.
Bandingkan kartu Arcana Minor dengan kartu remi modern, yang lebih dikenal dengan sebutan kartu Sekop, Hati, Keriting, dan Diamond dalam kartu remi. Setiap kelompok kartu Remi memiliki 13 kartu, yaitu As, 2-10, Jack, Queen dan King. Asal muasal kartu Remi pun berkaitan dengan kartu Tarot. Peradaban Eropa mulai memainkan kartu Remi dalam periode 1375-1380.
Dalam budaya Barat, kartu Tarot dipercaya memiliki kemampuan untuk meramal masa depan, nasib dan peruntungan, kartu Tarot bahkan dipakai sebagai alat untuk mencapai alam bawah sadar. Di negara-negara seperti Prancis, Italia, Swiss, Austria dan Jerman, Tarot masih menjadi permainan kartu favorit.
*Asal-usul
Tarocchi
Kartu Tarot berasal dari Italia. Pada awalnya, permainan kartu tersebut bernama Carde da Trionfi, atau Kartu Kejayaan (Trionfi: berjaya atau menang, triumph). Sebanyak 28 dokumen tertanggal 1442-1463 mencantumkan permainan kartu bernama Trionfi. Kartu-kartu Trionfi tersebut pun masih dapat dijumpai saat ini. Setelah mendapat pengaruh dari Prancis, nama Trionfi berubah menjadi Tarocchi.
Kepopuleran kartu Tarot diperkirakan bermula sejak Antoine Court de Gebelin menerbitkan sebuah buku pada tahun 1781. Buku tersebut menyatakan bahwa pendeta-pendeta Mesir kuno telah melukis kartu Tarot berdasarkan Buku Thoth. Mereka kemudian membawa gambar-gambar tersebut ke Roma untuk dipersembahkan kepada Paus. Paus kemudian memperkenalkan Tarot ke Avignon, Prancis pada abad ke-14. Penjelasan Court de Gebelin dianggap tidak akurat karena tidak didukung oleh bukti-bukti sejarah dan ditulis sebelum Champollion menerjemahkan bahasa Mesir kuno, Hieroglif (Hieroglyph)
*Sejarah
Gereja Katolik dan pemerintah daerah di Eropa tidaklah selalu melarang permainan Tarot. Beberapa daerah bahkan memperbolehkan warganya memainkan Tarot dimana permainan kartu sejenis lainnya jelas-jelas dilarang.
Hak eksklusif tersebut tidaklah berlangsung lama. Pada akhir abad ke-14 seorang penceramah dari Swiss, Johannes von Rheinfelden, secara tiba-tiba menyerang perjudian dan permainan kartu. Tractus de moribus et disciplina humanae conversationis diterbitkan di tahun 1370 (Beberapa ahli menyatakan 1377).
Sebagai akibat dari pernyataan ini, John I dari Castile, pemerintah Firenze dan Basel secara bersamaan menerbitkan larangan bermain kartu. Beberapa tempat seperti Regensburg dan Duchy of Brabant pun menerbitkan larangan serupa di tahun 1379. Bernard Siena memberi ceramah bahwa kartu bermain adalah hasil ciptaan Setan.
Tarot-tarot tertua saat ini dibuat pada awal sampai pertengahan abad ke-15. Ketiga set kartu tersebut adalah milik keluarga Visconti, keluarga yang paling berkuasa di Milan pada saat itu. Kartu-kartu tersebut dilukis untuk merayakan perkawinan antara keluarga Visconti dan Sforza, kemungkinan besar oleh Bonifacio Bembo dan pelukis-pelukis miniatur dari Ferrara. 35 kartu disimpan di Perpustakaan Pierpont Morgan, 26 kartu di Accademia Carrara, 13 kartu di Casa Colleoni, dan 4 kartu (Devil, Tower, Three of Swords, dan Knight of Coins) tidak dapat ditemukan, atau mungkin tidak pernah dibuat. Set kartu 'Visconti-Sforza' ini direproduksi secara meluas. Dalam set tersebut, Minor Arcana (kartu-kartu Pedang, Tongkat, Koin dan Cawan) dan Major Arcana digabungkan untuk merefleksikan ikonografi konvensional pada saat itu.
*Simbolisme Tarot
Ilustrasi dan interpretasi Tarot berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Seringkali, ilustrasi Tarot dibentuk untuk melayani pandangan mistis dan kebutuhan penggunanya.
Berdasarkan interpretasi Arthur Edward Waite, artis Pamela Colman Smith melukis satu set lukisan Major Arcana. Hasil karya mereka kemudian diterbitkan oleh perusahaan percetakan, Rider Company. Set Tarot ini menjadi set yang paling populer di peradaban modern. Set kartu tersebut dikenal juga dengan sebutan Tarot Rider-Waite-Smith. A.E. Waite menerbitkan buku petunjuk interpretasi Tarotnya, The Pictorial Key to the Tarot (1910).
Dua puluh dua kartu yang terdapat dalam Arcana Mayor banyak menimbulkan perdebatan, baik arti dari set itu sendiri, maupun interpretasi masing-masing kartu. Secara umum, Arcana Mayor dimengerti sebagai perjalanan hidup the Fool (si Pandir), melalui segala prahala dan rintangan sampai akhirnya dia menemukan kebijaksanaan. Pengertian tersebut diusulkan oleh Eden Gray pada pertengahan abad ke-20.
Tarot dikaitkan dengan berbagai bidang studi seperti Astrologi, Numerologi Pythagoras, Kabalah, I Ching, dan lain-lain. Empat simbol Minor Arcana sering diasosiasikan dengan empat elemen dasar: udara (Pedang), api (Tongkat), air (Cawan), dan tanah/batu (Pentacle/Koin).
Tak seorang pun tahu secara pasti di mana dan kapan awal tarot ditemukan. Konon, tarot pada awalnya didesain di lembaran daun emas yang tersimpan rapi serta menjadi bahan penelitian di masa khilafah Iskandariyah. Namun, belum sempat tuntas penelitian tersebut, perpustakaan kuno yang terkenal akbar itu keburu dibumihanguskan.
Walau begitu, menurut catatan-catatan sejarah, tarot diperkirakan sudah lahir semenjak sebelum Nabi Musa; baru pada abad ke-14 mulai dikenal di benua Eropah. Berkat jasa para naib atau kiai Mesir yang memperkenalkannya dalam rangka menguji karomah para santri pada abad kejayaan Islam di Spanyol.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, sepintas telah disinggung, bahwa tarot dinyatakan masuk Spanyol pada permulaan abad ke-13. Dikenal dengan istilah naypes atau naib, artinya dalam bahasa Arab adalah wakil.
Idris Shah dalam bukunya The Sufis mengatakan bahwa bahan-bahan asli tarot yang digunakan dalam helai-helai kartu tarot merupakan hasil penemuan yang sampai hari ini masih ada. Wakil di sini dimaksudkan merupakan representasi ajaran para penghayat sufi yang menguraikan adanya pengaruh alam kosmik kepada kemanusiaan.
Tulisan ES Taylor dalam bukunya The History of Playing Cards (1865) memperkuat teori bahwa tarot masuk ke Eropah melalui Spanyol dan Itali pada awal 1300-an Masehi oleh orang-orang muslim Saracen.
Dari beberapa ragam referensi yang tersebar luas juga tercatat dugaan bahwa perjalanan tarot datang dari China dan mendapatkan bentuk perkembangannya di India.
Dari China Banyak orang memperkirakan permainan kartu sesungguhnya berasal dari China dan Korea sejak abad 10-12 Sebelum Masehi, berdasarkan desain uang kertas.
Hampir dapat dipastikan perkenalan tarot yang lebih intens karena peran para jipsi yang meninggalkan India ke Mesir, Fez, Maroko, diikuti kemudian jejak para sufi, dan penganut kabala pada zaman Nabi Musa. Para jipsi tersebut kemudian hidup mengembara secara cerdas di Eropah dan Asia. Sampai dengan saat ini dokumen asli ke-22 Arkana Utama kartu tarot masih tersimpan di musium di Kota Fez, Maroko.
Tahun 1367 penguasa di kota Bern, Swiss, pernah melarang secara resmi permainan tarot sebagai ajang perjudian. Kelak, tahun 1376 penguasa kota Firenze, ibu kota provinsi Tuscany di Italia, mengikuti langkah yang dirintis penguasa kota Bern.
Tahun 1392 terdokumentasi 17 helai desain tarot yang diciptakan oleh Jacquemin Gringonneur sebagai persembahan pada Raja Charles VI Prancis dan kini tersimpan di Bibliotheque Nationale di Paris. Dalam perkembangannya di kemudian hari, pada penghujung abad ke-15, tarot de Marseilles menjadi sangat kondang sampai hari ini.
Perlu diingat, di India permainan kartu tidak digunakan sebelum awal kemunculannya di daratan Eropah. Kumpulan kartu mereka berbentuk bulat terdiri dari 8-10 kemasan kartu yang masing-masing terdiri dari 12 helai kartu. Yang menarik, keempat lengan Dewi Ardhanari digambarkan memegang piala, tongkat, pedang dan cincin sebagai simbol materi atau uang. Namun, khusus desain Dewi Ardhanari sama sekali tak pernah diperkenalkan atau digambar secara sembarang pada kartu.
Tarot kemudian semakin berjaya di utara Itali pada awal abad ke-15. Berkat jasa penciptaan keluarga bangsawan Visconti-Sforza pada 1432-1440, yang mencipta desain kartu tarot sesuai dengan cita rasa kesenian yang berkembang saat itu, sebagai hadiah istimewa bagi pernikahan putra-putri mereka.
Pada akhir abad ke-18, tatkala terjadi Revolusi Perancis, seni membaca tarot berkembang dengan pesat karena kondisi negara yang pada saat itu serba tak pasti. Sehingga, ini membawa keberuntungan bagi Etteilla dan Madame Lenormand yang mencipta beragam desain tarot dan kemudian menjadi bahan rujukan sampai hari ini.
Sejak saat itu nama dan desain yang semula dibuat bangsawan Itali mengalami perubahan besar dan desain terbaru tersebut menjadi kunci dasar perkembangan tarot di kemudian hari.
Awal abad 20 semakian berkembang dengan perkenalan berbagai kumpulan disain tarot yang diterbitkan Inggris dan Amerika berdasarkan kebudayaan mistik Barat, Kabalah, yang erat hubungannya dengan dunia astrologi. Di antaranya kartu-kartu terkemuka tersebut umum telah kita kenali kemasan Tarot Waite, Crowley, Case dan Zain.
Semenjak tahun 1960 kreativitas para seniman tarot membuat loncatan besar dalam memproduksi desain-desain baru tarot di segenap penjuru dunia. Belum lagi terhitung para seniman yang menerbitkan disain tarotnya secara sangat pribadi. Satu pertanda bahwa manusia dari zaman mana pun dengan beragam keyakinan tetap memerlukan jawaban yang mudah dan cepat dipahami saat tersandung masalah.
*Kemurnian
Teori tentang kemurnian asal tarot sampai hari ini masih seru diperdebatkan. Namun, tak ada salahnya kita catat mereka yang berjasa membuat penelitian tentang tarot antara lain adalah Court de Gebelin (1723-1767), yang meyakini tarot berawal sebagai alat inisiasi di Mesir untuk menjadi pendeta. Keyakinan Gébelin keliru setelah Champollion berhasil menemukan cara membaca huruf Mesir Kuno (hieroglyph).
Sampai detik ini para peneliti tentang Mesir Kuno tidak pernah menemukan kata Tar dan Ro dalam bahasa Mesir Kuno seperti apa yang pernah diklaim oleh Gébelin. Tetapi, pada saat Champollion berhasil memecahkan kode kode hieroglyph itu, The Book of Toth, sebuah buku yang menjelaskan tentang mistik Mesir Kuno sudah telanjur beredar dengan luas dan dipercaya oleh masyarakat umum.
Etteila, seorang peramal di masa kejayaan Napoleon yang mendalami keeratan hubungan deskripsi angka-angka ilmu hitung menemukan adanya kemurnian hubungan erat desain tarot Thoth-Hermes. Sebagaimana dipercayai bahwa Dewa Thoth adalah konsultan dewa Osiris yang terkenal sebagai dewa kebijaksanaan yang mempunyai keahlian menulis, pengukur waktu, penemu angka bilangan.
Eliphas Levi (1810-1875), pada tahun 1854 memublikasikan bukunya Dogme et Rituel de la Haute Magie atau yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal dengan Transcendental Magic, dikenal sebagai pendiri fondasi meramal dengan kartu Tarot. Ia menolak ide Etteila, tetapi kembali kepada pemikiran Gébelin, dengan menambahkan sistem Kaballah (mistik Ibrani Kuno) dan empat elemen alkemi pada kartu tarot.
Papus (1865-1916), seorang ahli fisika dan filsafat ilmu gaib yang menulis buku The Tarot of the Bohemians. Papus meyakini bahwa kartu-kartu tersebut murni berasal dari Mesir. Menggambarkan ujian dan pembayatan di bawah piramid.
Tatkala kuil-kuil yang penuh misteri runtuh maka para ahli tafsir agama memutuskan bahwa kebajikan adalah sesuatu yang sangat luhung untuk dipahami orang biasa, sehingga mereka akhirnya merahasiakannya dan hanya diajarkan kepada orang-orang yang memang sudah mencapai kemakrifatan saja. Bagi masyarakat awan, cukup diberikan dasar-dasar permainan lambang yang tidak mengundang bahaya. Adalah orang-orang jipsi yang memperkenalkan lambang-lambang itu dengan csecara mudah dipahami.
AE Waite (1857-1942), berkebangsaan Inggris, ahli filsafat ilmu gaib dan salah satu anggota Golden Dawn, berpendapat ada unsur-unsur kesengajaan membelokkan perhatian guna menjaga kerahasiaan lambang-lambang kearifan tarot. "Lambang-lambang luhur Tarot berbicara melalui bahasa alam semesta yang tidak dibatasi oleh bahasa manusia atau lambang-lambang dangkal. Bahasa alam semesta mudah dipahami hanya dengan kejiwaan yang sehat, jernih, dan bening sebagaimana kita mengenali huruf alfabet dan mampu menyusun kata dan membentuk arti-arti tertentu."
Aleister Crowley (1875-1947), yang juga salah seorang anggota Golden Dawn, menganggap keaslian tarot tidak perlu dipermasalahkan secara dramatis. Dia mngatakan bahwa masing-masing orang mempunyai peta lambang dari Yang Maha Akbar menurut proses tanjakan kejiwaannya untuk mencapai dimensi lebih tinggi. Dan untuk memahami setiap lambang kartu, seseorang dianjurkan untuk menetapkan temuan kearifan kartu-kartunya berdasar waktu dan perkembangan kepribadian masing-masing orang.
Paul Foster Case (1884-1954), seorang perintis yang sukses memgembangkan kursus tarot melalui surat-menyurat, menganggap bahwa tarot dicipta orang pada abad XI Masehi di Fez, Maroko sejak hancurnya perpusatakaan akbar di Iskandariah. Maksudnya untuk tetap memelihara kebijaksanaan di planet bumi ini untuk tidak punah. Case membuka kursus tarot dengan menggalakkan meditasi yang berhubungan dengan tarot- astrologi, angka bilangan, warna, suara dan Pohon Kehidupan.
Banyak juga orang beranggapan bahwa Hugh de Payens, salah seorang anggota Knight of Templar turut mempunyai andil besar dalam memperkenalkan Eropah pada filsafat dan seni budaya Timur pada tahun 1188 Masehi.
C.C. Zain dalam bukunya yang kondang di India dan Mesir meyakini bahwa Tarot datang melalui Atma Bodha atau Book of Soul Knowledge. Disain Tarotnya berlatar belakang berdasar deskripsi pelambang Iamblichus, yakni seorang Neoplatonis abad ke-4 Sebelum Masehi.
P.D. Ouspensky (1878-1947) menyampaikan teori lain yang mengatakan bahwa penemu tarot sesungguhnya adalah seorang ahli filsafat dan alkemi, bernama Raymond Lully yang hidup pada abad ke-13 dan menulis buku "Philosophical Machine". Masih menurut Ouspensky, ia juga memperkirakan bahwa tarot sesungguhnya merupakan rangkaian sipnosis dari ilmu hermetik. Yakni tak lain adalah suatu sistem yang mempelajari hubungan kejiwaan manusia dengan alam gaib dan dunia yang nyata.
Ani Sekarningsih, CTGM (1940-....), yang merintis perkenalan tarot di Indonesia lebih tembus pandang, mengatakan: "Masa depan selalu merupakan permainan teka-teki yang ingin dijembatani siapapun. Tetapi dalam mengungkap rahasia hidup, ternyata akal tak selalu mampu menembusnya.
Pola pendidikan selama ini hanya menitik beratkan pada penggunaan akal hanya buat berpikir rasional. Tidak terbetik dalam pemikiran kelompok para pendidik untuk menjadwalkan suatu kurikulum yang meluangkan pentingnya latihan intensitas mengasah kejiwaan.
Adalah Freud dan Gustav Carl Jung yang telah berjasa merintis pentingnya ilmu kejiwaan itu. Yang dengan arif merka mengakui bahwa tarot adalah salah satu alat bantu yang cukup mustajab untuk mengembalikan kepercayaan diri dan menemukan potensi seseorang.
Terpublikasinya bunga Rampai Wacana Tarot (2001) dan Tarot Wayang serta buku Panduan Tarot Wayang yang ditulis dalam dua bahasa, Indonesia-Inggris (2002) maka patut diakui tarot di Indonesia dalam waktu singkat berkembang dengan pesat dan dikenal hampir di seluruh kota di Indonesia. Bahkan, khususnya kehadiran Tarot Wayang kini semakin dikenal di mancanegara.
Tarot dibuat berdasarkan teori silkus. Jadi, apapun yang ada di alam semesta yang bersifat siklus pasti dapat di hitung & diprediksi.
Jadi disini TAROT berfungsi sebagai alat untuk melihat tanda. Bukan bersifat mistik & ramalan.
Siapa pun bisa mempelajari TAROT, asal mengetahui langkah-langkahnya dengan baik.
Mempelajari TAROT tidaklah susah,...namun yang membuat terlihat susah adalah memahami & menjiwai makna tiap lembar kartu TAROT itu sendiri.
Tentu diperlukan waktu & latihan yang terus menerus untuk anda bisa memahami hubungan suatu kejadian dengan kartu yang terbuka.
Doa kepada Sang Maha Penguasa Tuhan Semesta Alam sebelum membuka tarot, adalah bagian terpenting dalam metode saya.
Karena semua kejadian di bumi terjadi atas sepengetahuan & sepengaturannya. Maka Mohon ijin pada Nya untuk diperkenankan membaca "TANDA" dalam setiap kejadian agar bisa dijadikan wacana untuk langkah selanjutnya.
Akhir doa, juga jangan lupa untuk memproteksi diri anda dari pengaruh energi negative yang pasti dibawa teman atau client anda.
Cerdaslah dalam menarik kesimpulan dari kartu yang terbuka dengan kejadian yang tengah ditanyakan. Hubungkan salah satu keyword dengan pokok permasalahan. Gunakan intuisi, kecerdasan & keyakinan dalam tiap tebaran kartu.
Sekali lagi, intuisi bisa di asah dengan rajin berlatih. Untuk kelanjutannya, bila sudah benar-benar matang dalam bertarot, kadang tarot bertindak hanya sebagai “PEMANTIK” untuk “KOMPOR INTUISI” kita.
Ketika seorang menyatakan dirinya seorang TAROT READER, TAROT COUNSELOR dll, hal terpenting dalam pewacanaan TAROT adalah, bisakah dia meninggalkan suatu PESAN MORAL pada rekan atau client nya. Hal ini menurut saya, tidak semua orang yang belajar TAROT bisa lakukan dengan baik.
Pengalaman hidup & usia kadang menjadi alasan paling dominan.
Tapi semua tentu ada jalan keluarnya. Untuk itu, assiten tarot saya yang dulunya adalah murid tarot saya sering ikut terlibat dalam saya menghadapi pasien. Dia coba belajar dari bagaimana menghubungkan permasalahan client dengan kartu yang terbuka & cara saya memberikan pesan moral pada pasien.
Namun, cara lain, adalah dengan membaca buku-buku agama, etika, juga sering-sering nonton acara televisi ceramah agama, apapun agamanya. Karena yang akan kita pelajari adalah bukan agamanya namun pesan moral yang bisa ditangkap. Karena semua agama pasti mengajarkan umatnya untuk berbuat kebajikan.
Gunakan kartu TAROT yang memang anda suka, tapi untuk pemula, saya rekomendasikan untuk membeli jenis RAIDER WAITE atau GOLDEN TAROT. Ini dikarenakan jenis TAROT tsb mempunyai gambar-gambar yang sudah mewakili dari maskud kartu itu. Ini saya rekomendasikan bila anda termasuk jenis orang yang mungkin malas menghapal keywords.
Selamat berlatih…..
*tarot
Arti dari tiap kartu tarot bisa bermacam-macam,
tergantung dari pertanyaan yang diajukan. Karenanya,
daftar arti dari tiap kartu sangatlah banyak apabila
ingin dituliskan. Tetapi hal itu sebenarnya tidak
perlu karena, dalam suatu interaksi aktual pembacaan
kartu tarot antara penanya dan pembaca tarot, arti
dari kartu yang muncul dalam pembacaan itu akan keluar
dengan sendirinya dari mulut si pembaca tarot.
Munculnya melalui intuisi si pembaca tarot, dan
berjalannya mengikuti prinsip sinkronisitas seperti
diuraikan oleh Carl Gustav Jung di dalam
tulisan-tulisannya.
Dengan alasan itulah, maka saya memilih untuk
menuliskan pengertian dari tiap kartu sehingga mereka
yang berminat untuk mempelajari dan mempraktekkan
kartu tarot akan bisa menangkap esensi dari arti tiap
kartu. Berdasarkan pengertian akan esensi dari arti
tiap kartu, pertanyaan yang diajukan akan bisa
dijawab, dan kita tidak perlu tergantung lagi pada
daftar arti.
Arti spesifik suatu kartu juga akan tergantung di
posisi apa kartu itu muncul di dalam tebaran. Dalam
Tebaran Tiga Kartu, hanya ada tiga posisi yang
mungkin, yaitu Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan.
Jadi, interpretasi tentang arti spesifik kartu juga
harus memperhitungkan posisi kartu di dalam tebaran,
selain pengertian dari kartu itu sendiri. Ada pula
nuansa-nuansa yang berasal dari peringkat derajad
elemen (elemental dignity) yang harus diperhitungkan
ketika kartu-kartu telah mengambil posisinya
masing-masing. Tetapi, lebih dari semua hal ini, yang
paling penting adalah pertanyaannya. Konteks
pertanyaan yang diajukan oleh penanya adalah hal utama
yang akan menentukan interpretasi yang akan diberikan
oleh seorang pembaca tarot. Tebaran dengan kartu-kartu
yang sama akan memberikan jawaban berbeda dalam
konteks pertanyaan yang berbeda. Prinsip ini berlaku
umum, baik bagi arkana mayor maupun arkana minor.
Berikut ini akan saya uraikan secara singkat mengenai
pengertian arti dari tiap kartu. Pengertian yang saya
berikan berada di dalam ruang vakum karena tidak
dikaitkan dengan pertanyaan apapun. Berarti, dalam
penggunaan aktual kartu tarot ketika seorang penanya
berhadapan langsung dengan seorang pembaca tarot, si
pembaca harus mampu menempatkan pengertian umum ini di
dalam konteks spesifik pertanyaan yang diajukan,
selain di dalam konteks interaksinya dengan
kartu-kartu lain yang muncul di dalam tebaran.
Pembacaan tarot aktual selalu mengenai interpretasi
yang spesifik. Di bagian ini, kita hanya membahas
mengenai pengertian mengenai arti kartu secara umum.
*Arkana Mayor
Kartu tarot arkana mayor berjumlah 22 helai dan
menyimbolkan hal-hal yang bersifat spiritual atau
rohaniah. Sesuatu hal bersifat sebagai spirit atau roh
apabila bergeraknya di alam roh, dan bukan di alam
fisik. Ada kaitan antara alam roh dan fisik berupa
energi-energi. Tetapi energi-energi itu harus
diaktifkan agar kaitan antara roh dan alam fisik bisa
berjalan dengan baik. Pengaktifan energi dilakukan
melalui konsentrasi, dan konsentrasi bisa berupa
aktifitas mental, emosional, maupun fisikal. Jadi,
bisa dilakukan di alam pikiran saja, di alam perasaan
saja, di alam fisik saja, atau gabungan dari ketiga
jenis aktifitas itu sekaligus. Menurut pengalaman
saya, pengaktifan sumber-sumber energi spiritual atau
rohaniah yang disimbolkan oleh kartu tarot arkana
mayor selalu melibatkan mental, fisik, dan emosi. Ada
sesuatu yang berada di alam roh dan menunggu untuk
diaktualisasikan di alam fisik, sehingga harus
dilakukan sesuatu agar aktualisasi itu menjadi nyata.
Dengan kata lain, kartu-kartu arkana mayor menunjukkan
potensi-potensi yang akan terwujud di alam fisik
apabila dilakukan hal-hal tertentu.
Jadi, pengertian pertama mengenai arkana mayor secara
umum adalah adanya potensi perwujudan atau
materialisasi dari suatu sumber energi spiritual yang
spesifik. Bisa juga disebut sebagai Archetype (Tipe
Utama) apabila mengikuti istilah yang dipopulerkan
oleh psikolog Carl Gustav Jung. Potensi itu akan
terwujud apabila manusianya mau menerima dan
menjalankan kegiatan tertentu seperti disarankan oleh
esensi dari kartu arkana mayor yang tercabut di dalam
pembacaan. Pengertian kedua mengenai arkana mayor
secara umum adalah tentang adanya saran dari alam
bawah sadar si penanya sendiri yang disuarakan oleh
kartu arkana mayor yang tercabut. Tentu saja kita bisa
menggunakan istilah “the higher self” atau alam bawah
sadar (“subconscious mind”) untuk merujuk kepada
sesuatu yang diasumsikan memberikan saran kepada si
penanya; saya sendiri lebih suka menggunakan istilah
alam bawah sadar. Dan saran oleh alam bawah sadar si
penanya itu diberikan agar sumber energi spiritual
tertentu yang disimbolkan oleh kartu tarot arkana
mayor yang tercabut bisa termaterialisasi di kehidupan
si penanya.
*Cara bermain tarotà
Pasti pernah dengar yang namanya kartu Tarot. benarkah kartu ini bisa untuk meramal? mengenai kartu Tarot ini banyak versi yang bermunculan. ada yang bilang berawal dari jaman Mesir kuno, ada juga yang bilang berasal dari Amerika, Spanyol, atau perancis. tapi yang pasti, seorang seniman Prancis bernama Jacquemin Gringonneur pernah membuat kartu Tarot sebagai hiburan untuk Raja Charles VI. permainan yang dipopulerkan oleh kaum Gipsi ini kemudian dipercaya dapat "membaca" kehidupan seseorang. pembaca kartu tarot pertama adalah seorang tukang cukur bernama Etteilla yang aslinya bernama Alliette. tahun 1783 ia menerbitkan sebuah buku definisi Tarot. kaum gipsi pun melakukan hal yang sama di tahun 1800 dan menamakan buku mereka The Tarot of Bohemian.
78 kartu ajaib
Kartu Tarot terdiri dari 78 lembar kartu yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Major Arcana sebanyak 22 lembar dan Minor Arcana sebanyak 56 lembar. kata 'arcana' sendiri berarti 'rahasia' atau 'tersembunyi'. kartu-kartu Major Arcana secara simbolik mewakili kejadian-kejadian hidup yang luas dan universal. sedangkan Minor Arcana terbagi menjadi 4 bagian: Cups, Wands, Swords dan Pentacles dan setiap bagiannya punya arti yang lebih spesifik lagi. cara membaca kartu Tarot dikenal dengan sebutan 'spread'. setiap kartu punya makna sendiri dan diterangkan dalam buku petunjukanya. jika kartu muncul dalam keadaan terbalik (reserved), artinya pun akan berbeda. di dunia ini ada kurang lebih ribuan spread yang sangat terkenal dan dapat digunakan dalam segala situasi adalah Cerlic Cross Spread. pada spread ini kita dapat mengetahui kondisi yang sedang dialami seseorang secara umum.
Kita juga bisa, kok
Serunya, karena tiap simbol memang ada 'panduan' membacanya, semua orang dapat bermain kartu Tarot. untuk membacanya, kita tidak usah berpatokan pada arti gambar secara harfiah. tapi pikirkan sesuatu yang lebih 'dalam' lagi dan kita hubungkan artinya dengan kartu-kartu lainnya. ikutilah step by step-nya berikut ini :
- Bikin ritualmu
kamu boleh punya aturan sendiri, jika kamu juga boleh bikin ritual sendiri.
konsisten dengan Spread yang selalu kamu lakukan pertama kali.
ciptakan suasana hening untuk membantu konsentrasi.
- Kocok kartunya
kocok kartu dalam keadaan menghadap ke bawah agar tak terlihat.
hati-hati jangan sampai kartu terlipat.
berhentilah mengocok kartu saat kamu merasa sudah saatnya berhenti. ingat-ingat kalau ada kartu yang jatuh, karena bisa saja kartu itu berhubungan dengan kartu lainnya yang akan dibaca nanti.
- Saatnya membaca
keluarkan apa yang ada di pikiranmu tentang kartu yang dibuka.
kalau kamu lupa arti dari salah satu kartu, jangan takut. lihat baik-baik kembali kartu tersebut dan konsentrasi untuk menghubungkan dengan kartu sebelumnya.
jangan minta pendapat dari teman yang kamu baca, sebelum kamu selesai membaca semua kartu.
jangan takut salah, karena saat membaca kartu ini kamu harus bisa membiarkan intuisimu yang berbicara.
3 Cards Spread
Aturan ini adalah aturan termudah yang bisa kita praktekkan. untuk cepat mendapatkan jawaban, Spread ini paling enak dipakai. ketiga kartu ini akan memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaanya.
Pertanyaan tentang....... Kartu 1 Kartu 2 Kartu 3
Waktu ; & nbsp; Kejadian masa lalu Kejadian sekarang Kejadian masa depan
Pendapat &n bsp; &nb sp; Pendapat orang 1 Pendapat orang 2
Kondisi &nb sp; &nbs p; Situasi & nbsp; &n bsp; Status saat ini
Celtic Cross Spread
Dalam Celtic Cross atau juga sering dikenal sebagai Grand Cross, ada sepuluh kartu yang dipergunakan. setelah kartunya kita kocok, mintalah teman kita yang akan 'dibaca' kehidupannya untuk mengocoknya juga, setelah itu kartu ini ditaruh dalam keadaan tertutup dan dibuka satu-persatu sesuai dengan nomer urutannya. setiap kartu mewakili pertanyaan masing-masing yang memang sudah ada standarnya untuk Celtic Cross Spread. berani coba?
The Covering, kartu pertama ini mewakili diri kamu, kejadian penting di sekitar kamu atau situasi yang sedang terjadi saat ini.
The Crossing, masalah atau konflik yang harus dihadapi oleh kamu.
The Crown, apa yang terbaik yang bisa kamu ambil dari keadaan saat ini.
The Root, kejadian yang sudah berlalu tapi sangat berhubungan dengan situasi yang sedang kamu alami saat ini.
The Past, kejadian atau situasi yang sudah lewat yang harusnya sudah kamu lupakan.
The Future, kejadian yang akan terjadi dalam waktu dekat.
The Questioner, sikap kamu terhadap kejadian atau situasi yang sedang dihadapi.
The House, bagaimana orang lain menilai kamu.
The Inside, harapan dan ketakutan kamu atas situasi saat ini.
The Outcome, bagaimana kejadian itu akan berakhir?
- Meminta Tanggapan
Setelah membaca semua kartu, tanyakan kepada teman kamu apakah ada satu atau dua kejadian yang sama terjadi dalam hidupnya. minta masukan dari dirinya kalau memang ada situasi yang sama, dan dari sinilah kamu bisa membaca lebih dalam. kalau engga ada yang sama sekali situasi yang berhubungan, kamu harus bisa menggali lebih dalam lagi dari kartu-kartu yang dibuka sebelumnya.
ingat loh, jangan berpikiran bahwa kartu ini akan meramalkan secara pasti masa depan kita, namun hanya memprediksikannya berdasarkan situasi yang sedang kita hadapi. soal bagaimana menyelesaikan masalah kita saat ini, kita sendiri yang harus memutuskannya. nah, selamat mencoba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar